Bomba Talu
Jika Anda merasa konten halaman ini masih belum sempurna, Anda dapat berkontribusi untuk menyempurnakan dengan memperbaiki (Edit) atau memperdalam konten naskah ini. Setelah Anda anggap sempurna, silakan hapus koda template {{sempurnakan}}
ini. Atau, Anda dapat mengirimkan perbaikan konten naskah ke bencanapedia@gmail.com..
Terimakasih..
Artinya Gelombang Tiga, bahasa daerah di Sulawesi Tengah untuk merujuk pada tsunami. Istilah lain adalah Lembo Talu atau air badiri (air berdiri). Secara turun temurun, suku asli di sekitar Teluk Palu dan Sigi seperti orang Kaili telah menulis syair kuno seputar bencana gempa yang diikuti tsunami, bahkan di masa sebelum terjadinya Gempa Bertsunami 1938. Bahkan adat orang Besusu di Pantai Besusu di wilayah Enjere mengenal konsepsi tsunami sejak bencana yang juga kerapkali disebut gelombang bersusun tiga pada 1927. Bencana tersebut menyebabkan Magau (Raja) pertama Palu, Pue Nggari, beberapa kali memindahkan pusat kerajaan dari kawasan pesisir pantai ke arah pedalaman.
Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa bumi berkekuatan M 7,4 pada 28 September 2018 memicu gelombang tsunami di kawasan pantai Besusu hingga mencapai ketinggian 7,67 meter dengan ujung gelombang menyuruk 428,9 meter masuk ke daratan. Kerusakan bangunan infrastruktur seperti patahnya Jembatan Palu IV yang menghubungkan Kelurahan Besusu Barat dan Kelurahan Lere, Anjungan Nomoni dan Anjungan Nusantara pun ambles, termasuk menghancurkan bangunan di pesisir. Naasnya, tsunami terbesar di Indonesia pasca Tsunami Samudera Hindia 2004 tersebut, menghanyutkan ratusan orang yang memadati lokasi untuk menghadiri acara pembukaan Festival Pesona Palu Nomoni ke III.
Sebelum bencana 28 September 2018, pantai Besusu seluas hampir 2 kilometer tersebut ternyata menyimpan sejarah panjang kebencanaan terkait gempa bertsunami. Pantai tersebut menjadi saksi terjadinya tsunami 1927 dan 1938 yang skala kerusakannya hampir sama dengan tsunami 28 september 2018. Pada saat itu, Palu, Tondo dan Mamboro, terkena dampak gempa, kecuali Kayumalue di Palu Utara. Syair Kayori tentang Bomba Talu atau Lembo Talu sendiri dicatat masyarakat adat Kayumalue sebagai rekaman atas bencana gempa bertsunami 1938.
Sumber
- https://www.mongabay.co.id/2019/02/26/cerita-kampung-mamboro-dan-tsunami-yang-berulang/
- https://kumparan.com/paluposo/melihat-makam-dato-karama-di-sulteng-yang-tetap-utuh-meski-diterjang-tsunami-1wuximFj89V/1
- http://komunitashistoriasul-teng.simplesite.com/430649051?pagenum=5
- https://zonautara.com/2019/01/05/pantai-besusu-saksi-bisu-tiga-tsunami-bagian-1/