Erupsi

From Bencanapedia.ID
Jump to: navigation, search

Jika Anda merasa konten halaman ini masih belum sempurna, Anda dapat berkontribusi untuk menyempurnakan dengan memperbaiki (Edit) atau memperdalam konten naskah ini. Setelah Anda anggap sempurna, silakan hapus koda template {{sempurnakan}} ini. Atau, Anda dapat mengirimkan perbaikan konten naskah ke bencanapedia@gmail.com..

Terimakasih..

Definisi

Jenis

Berdasarkan letaknya

  1. Erupsi pusat: erupsi keluar melalui kawah utama;
  2. Erupsi samping: erupsi keluar dari lereng tubuhnya;
  3. Erupsi celah: erupsi muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer;
  4. Erupsi eksentrik: erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.

Berdasarkan tinggi-rendah derajat fragmentasi, luasnya, dan kuat lemahnya letusan, serta tinggi tiang asap

  1. Tipe Hawaiian: erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;
  2. Tipe Strombolian: hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua;
  3. Tipe Plinian: sangat eksplosif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam. Komposisi magmanya bersifat andesitik sampai riolitik. Material yang dierupsikan berupa batu apung dalam jumlah besar;
  4. Tipe Sub Plinian: eksplosif, dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato. Tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik. Erupsi sub plinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit;
  5. Tipe Ultra Plinian: sangat eksplosif, menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa;
  6. Tipe Vulkanian: erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic hingga dasit. Umumnya melontarkan bom-bom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik;
  7. Tipe Surtseyandan: erupsi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut, atau gunungapi yang berdanau kawah. Erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan, atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik.
  8. Tipe Freatoplinian: serupa dengan tipe Surtseyandan, merupakan erupsi pada pulau gunungapi, gunungapi bawah laut, atau gunungapi berdanau kawah, hanya magmanya berinteraksi dengan air, berkomposisi riolitik.

Tipe-tipe erupsi dengan karakteristik letusan khas tersebut sering diadopsi untuk mengategorikan jenis atau tipe gunungapi berdasarkan tipe erupsinya.

Sumber

https://www.esdm.go.id/assets/media/content/Pengenalan_Gunung_Api.pdf