Gempa Banten 2022
Gempa Banten Disusul Gempa Pandeglang
Peristiwa
Gempa bermagnitudo 6,6 terjadi di Selat Sunda, pada hari Selasa (18/01/2022) pukul 16.05 WIB.
Dampak
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyebutkan, sebanyak 48 kecamatan di 166 desa/kelurahan di provinsi Banten terdampak gempa yang tidak memicu tsunami tersebut.
Wilayah paling parah terdampak adalah kecamatan Sumur, Cikeusik, Cimanggu, dan kabupaten Pandeglang, serta kabupaten Lebak.
Sumber Pusdalops BPDB Banten (per 18 Januari 2022 pk 18.00 WIB) mencatat, terdapat 55 kecamatan dan 235 desa/kelurahan terdampak. Korban 10 orang luka ringan, dan 2 orang luka berat, tidak ada korban meninggal dunia.
Wilayah Banten, kajian kerusakan menemukan kerusakan 54 sekolah, 16 puskesmas, 29 rumah ibadah, 6 kantor pemerintah, dan 3 tempat usaha. Rumah rusak berjumlah 2.724 buah yang terdiri dari 1.764 rusak ringan, 581 rusak sedang, dan 379 rusak berat.
Wilayah Pandeglang, kajian kerusakan menemukan lebih dari 300 rumah mengalami kerusakan, dari mulai yang tembok roboh, retak hingga genteng berjatuhan.
Penanganan Pasca Bencana
Kemenko PMK menyatakan respon tanggap bencana telah dilakukan. Penyusunan rencana rehabilitasi dan rekonstruksi lintas kementerian telah disusun untuk penanganan pasca bencana di wilayah Banten, Pandeglang, dan sekitarnya.
Bupati Pandeglang mengusulkan, kemungkinan relokasi bagi beberapa keluarga yang bertempat tinggal di kawasan garis patahan yang rentan terlebih bila gempa megathrust terjadi.
Kepala BNPB, Suharyanto saat meninjau lokasi di Pandeglang pada Sabtu (15/01/2022) menyatakan, ancaman sesungguhnya bukan gempa bumi, namun struktur bangunan yang tidak kuat terhadap guncangan gempa. Bangunan harus diperkokoh, khususnya fondasi rumah harus diperkuat, menurutnya.
Sumber
Harian Kompas. 19 Januari 2022. hlm. 8