Global Platform for Disaster Risk Reduction

From Bencanapedia.ID
Jump to: navigation, search

Global Platform for Disaster Risk Reduction, biasa disingkat GPDRR, merupakan pertemuan dua tahunan yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan pengurangan risiko bencana di tingkat global.

GPDRR 2022 akan diselenggarakan di Bali Indonesia.

Partisipasi Indonesia dalam GPDRR sebelumnya:

GPDRR 2009

Dr. Eko Teguh Paripurno, Direktur Pusat Penelitian Penanggulangan Bencana Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, menerima penghargaan UN Sasakawa Award for Disaster Reduction pada tanggal 16 Juni 2009 di Jenewa atas pengabdiannya yang luar biasa di bidang pengurangan risiko bencana.

Penghargaan tersebut merupakan yang pertama kalinya bagi Indonesia sejak Sasakawa Foundation menyelenggarakan UN-Sasakawa Award pada tahun 1987.

GPDRR 2011

Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono menerima penganugrahan Global Champion for Disaster Risk Reduction (DRR) dari secretariat Jendral PBB Ban ki-Moon di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Bali pada 19 November 2021.

GPDRR 2013

Pertemuan GPDRR dibagi menjadi beberapa sesi utama, yakni High Level Dialogue, Consultation Plenaries, dan Side Events. Indonesia berpartisipasi dalam beberapa sesi diantaranya.

GPDRR 2017

Ketua Delri menyampaikan official statement yang pada pokoknya mengangkat implementasi SFDRR di Indonesia, termasuk upaya mengintegrasikan ke dalam agenda pembangunan nasional di bawah program Nawacita Presiden.

Indonesia bersama dengan negara Swiss dan Canada telah bertindak sebagai co-chairs yang khusus membahas koherensi Kerangka Sendai dengan Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030, serta Kesepakatan Paris untuk Perubahan Iklim. Pembahasan tersebut menjadi masukan untuk pertemuan High Level Political Forum yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017 di kantor pusat PBB di New York.

GPDRR 2019

Dalam official statement GPDRR 2019, Wakil Presiden RI selaku Ketua Delri menyampaikan bahwa pada tingkat lokal dan nasional, pengelolaan risiko bencana telah dan selalu menjadi prioritas Indonesia. Indonesia menerapkan pendekatan pentahelix.

Sedangkan dalam High Level Dialogue, Menko PMK tegaskan bahwa Indonesia akan terus menunjukkan kepemimpinannya dalam tata kelola pengurangan risiko bencana, termasuk dalam membantu negara lain untuk penguatan kapasitasnya.

Sumber