Gunung Telomoyo

From Bencanapedia.ID
Jump to: navigation, search

Gunung Telomoyo, Satratovolcano di Jawa Tengah

Kegempaan berulang terjadi berada di Seputaran Rawa Pening dan Gunung Telomoyo pada akhir Oktober 2021. Gunung Telomoyo sendiri masuk dalam jajaran gunung api dengan tipe stratovolcano atau gunung api kerucut. Namun gunung dengan ketinggian 1.864 meter atau 6.115 kaki ini tak pernah sekalipun meletus. Gunung Telomoyo lokasinya berada di tengah empat gunung lain di Jawa Tengah yakni Utara Gunung Merbabu, Gunung Andong, Gunung Sumbing, dan Gunung Ungaran. Dari utara puncak Gunung Telomoyo, bisa terlihat indahnya pemandangan Rawa Pening, Ambarawa dan kota Ambarawa. Selain itu dari atas terlihat juga Kota Salatiga dan Kota Magelang.

Stratovolcano juga dikenal sebagai gunung api komposit, adalah sebuah gunung berapi, tinggi kerucut dibangun oleh banyak lapisan (strata) dari lava mengeras, tephra, batu apung, dan abu vulkanik. Tidak seperti gunung berapi perisai, stratovolcano ditandai oleh profil curam dan letusan bersifat eksplosif. Lava yang mengalir dari stratovolcano biasanya dingin dan mengeras sebelum menyebar jauh karena viskositas tinggi. Magma yang membentuk lava ini mengandung silika tingkat menengah hingga tinggi.

Stratovolcano kadang-kadang disebut "gunung berapi komposit" karena struktur komposit berlapis mereka dibangun dari outpourings berurutan bahan erupsi. Mereka adalah salah satu tipe gunung berapi yang paling umum, berbeda dengan gunung api perisai kurang umum. Sebuah stratovolcano terkenal adalah gunung Krakatau, terkenal karena letusan bencana pada 1883.

Stratovolcano umum terjadi di zona subduksi, membentuk rantai sepanjang batas lempeng tektonik di mana kerak samudera yang diambil di bawah kerak benua (Continental Arc Volcanism, misalnya Cascade Range) atau yang lain lempeng samudera (Island arc Volcanism, misalnya Jepang, Kepulauan Aleut). Letusan gunung jenis stratovolcano terjadi mirip sebotol air berkarbonasi dibuka. Setelah volume kritis dari magma dan gas terakumulasi, hambatan disediakan oleh kerucut vulkanik diatasi, letusan akan terjadi secara tiba-tiba.

Dalam catatan sejarah, letusan ledakan di zona subduksi menunjukkan dampak yang masif dan bahaya terbesar dalam sebuah peradaban. Letusan Gunung Sinabung di dataran tinggi Karo Kabupaten Karo, Sumatera Utara, tak hanya mengejutkan Indonesia, tapi juga masyarakat pemerhati gunung berapi dunia. Gunung ini terakhir menunjukkan aktivitas vulkanisnya pada 1600. Aktivitas solfatarik (retak di mana uap, gas, dan lava yang dipancarkan) terlihat di puncak pada 1912, tapi tidak ada letusan yang didokumentasikan terjadi, sebelum letusan pada dini hari, 29 Agustus 2010.


Sumber