JICA

From Bencanapedia.ID
Jump to: navigation, search

Jika Anda merasa konten halaman ini masih belum sempurna, Anda dapat berkontribusi untuk menyempurnakan dengan memperbaiki (Edit) atau memperdalam konten naskah ini. Setelah Anda anggap sempurna, silakan hapus koda template {{sempurnakan}} ini. Atau, Anda dapat mengirimkan perbaikan konten naskah ke bencanapedia@gmail.com..

Terimakasih..

JICA

Kantor Pusat
Tokyo, Jepang

Resident Representative of JICA Indonesia
Kato Keiichi

Alamat dan Kontak

JICA
Sentral Senayan II, 14th Floor Jl. Asia Afrika No.8, Jakarta-10270, INDONESIA

P/F: +21-324007 ext. 113; +21-3141708/ +21-324070


Website
www.jicw.go.jp



Profil Lembaga

JICA Indonesia

Didirikan pada 1969 sebagai kantor perwakilan dari badan kerjasama teknik luar negeri Overseas Technical Cooperation Assistance (OTCA). Diubah namanya menjadi Japan International Cooperation Agency (JICA) pada 1974. Sebagai badan donor Pemerintah Jepang telah direstrukturisasi sebaga lembaga mandiri sejak 2008.

JICA Indonesia merupakan salah satu yang tertua dan terbesar, di antara lebih dari kantor perwakilan yang tersebar di seluruh dunia. JICA merupakan lembaga resmi Pemerintah Jepang. Utamanya berfungsi untuk melaksanakan kerjasama teknik dengan negara-negara berkembang.

Azaz yang berlaku berdasarkan kesepakatan bilateral antarpemerntah. Program kerjasama JICA secara keseluruhan dilaksanakan dan dibiayai dalam kerangka Official Development Assistance (ODA) Jepang secara cuma-cuma dalam bentuk hibah.

Dalam lintasan peristiwa bencana di Indonesia, JICA adalah mitra lama Pemerintah Indonesia. JICA telah memberikan bantuan baik hibah jangka panjang pada fase mitigasi bencana, fase bencana hingga tahap rehab-rekon. Pada fase mitigasi gunung Merapi misalnya JICA sudah sejak era 1960-70an hingga kini, bekerja sama dengan para pakar dari Indonesia melakukan perencanaan mitigasi dalam skala infrastruktur besar. Pembangunan seluruh rangkaian sabo atau tanggul penahan lava pada jalur sungai lahar gunung Merapi di Jogja dan Jawa Tengah merupakan kolaborasi kerja ketekniksipilan dalam kerangka mitigasi erupsi Gunung Merapi. Infrastruktur berbentuk bendungan-bendungan mini yang bernilai ratusan milyar rupiah tersebut telah menyelamatkan kota Jogja dan sekitarnya dari dampak kerusakan yang lebih buruk akibat terjangan lahar musiman dari salah satu gunung teraktif di dunia tersebut.

Sabo-sabo penahan lahar Merapi tersebut menjadi salah satu contoh dari berbagai kontribusi JICA. Kantor-kantor dan pusat studi sebagai output dari hibah JICA masih dapat kita temui di Indonesia. Kantor riset, perencanaan, pemantauan, perawatan, dan pengembangan Sabo Merapi JICA, lusinan escape building yang menyerupai menara-menara berhelipad di Banda Aceh, hingga lembaga non-kebencanaan seperti Pusat Teknologi Limbah (Pusteklim) di Yayasan Dian Desa (YDD), bahkan proyek transportasi kota seperti Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta merupakan wujud kemitraan JICA bersama pemangku kepentingan di Indonesia.

Pada fase bencana gempa Jogja dan Jawa Tengah (Gempa JogJateng), gempa bertsunami Samudera Hindia dan peristiwa kebencanaan lain maupun program reguler non-kebencanaan, Pemerintah Jepang melalui JICA Indonesia telah memberikan dana bantuan hibah program/proyek kepada lebih dari 50 NGO lokal.

Cakupan Kerja JICA secara global bersifat isu tematis: pengurangan risiko bencana, pendidikan, kesehatan, sumber daya air, pemerintahan, pengembangan perdamaian, keamanan sosial, transportasi, ilmu komunikasi, dan teknologi, enerji- pertambangan, kebijakan ekonomi, pengembangan sektor swasta, pengembangan pedesaan-pertanian, pengurangan kemiskinan, pengelolaan lingkungan, kerjasama segitiga selatan-selatan, pembangunan, olah raga, dan peningkatan gizi.


Sumber