Kearifan Lokal

From Bencanapedia.ID
Jump to: navigation, search

Jika Anda merasa konten halaman ini masih belum sempurna, Anda dapat berkontribusi untuk menyempurnakan dengan memperbaiki (Edit) atau memperdalam konten naskah ini. Setelah Anda anggap sempurna, silakan hapus koda template {{sempurnakan}} ini. Atau, Anda dapat mengirimkan perbaikan konten naskah ke bencanapedia@gmail.com..

Terimakasih..

Kearifan lokal bisa dikatakan merupakan pengetahuan dan praktik baik masyarakat setempat dalam mengelola kelompok maupun lingkungannya.

Peran Kearifan Lokal menurut UNISDR

Pengertian Kearifan Lokal

"Ernawi menjelaskan bahwa secara substansi kearifan lokal dapat berupa aturan mengenai: 1) kelembagaan dan sanksi sosial, 2) ketentuan tentang pemanfaatan ruang dan perkiraan musim untuk bercocok tanam, 3) pelestarian dan perlindungan terhadap kawasan sensitif, serta 4) bentuk adaptasi dan mitigasi tempat tinggal terhadap iklim, bencana atau ancaman lainnya."

Kearifan lokal ini biasanya berupa tradisi-tradisi [folklor] kolektif yang diwariskan turun-temurun dan biasanya secara lisan maupun bukan lisan. Wujudnya antara lain berupa cerita rakyat.

Dalam penanggulangan bencana, kearifan lokal bisa terdapat terdapat dalam fase-fase pra bencana, tanggap darurat maupun pemulihan.

Contoh-contoh cerita rakyat yang dapat menjadi pembelajaran penanggulangan bencana

Cerita Rakyat dan Bencana

  • Dongeng Situ Bagendit
  • Dongeng Rawa Pening -
  • Dongeng Gunung Lokon - gempa
  • Smong
  • Nyi Roro Kidul Menurut peneliti tsunami purba Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto mengidentifikasi bahwa kisah Nyi Roro Kidul mengandung pesan bahwa selatan Pulau Jawa pernah terjadi tsunami dahsyat
  • Timus Mas dan Buto Ijo berkaitan dengan fenomena Gunung Lumpur (Awang H. Satyana Joint Convention Bali, 2007);
  • Balung Buto yang berkembang di daerah Sangiran dan Patiayam berkaitan dengan fossil binatang-binatang purba;
  • legenda Bledug Kuwu dan Joko Linglung;
  • legenda Si Tao Toba “Asal Mula Danau Toba”

Geomitologi

Mitos tentang peristiwa geologi yang disaksikan manusia.


Toponimi

Masyarakat sering memberikan nama suatu tempat yang dikaitkan dengan kejadian bencana.

Sulawesi Tengah:

  • Rogo, misalnya, yang artinya hancur; atau
  • Tompe, yang artinya meluapnya air laut akibat pasang.
  • Kaombona artinya Runtuh atau tanah runtuh, yang merupakan salah satu lokasi bekas tsunami di kota Palu yg terjadi tahun 1927.
  • Kelurahan Duyu, artinya longsor.
  • Balaroa, wilayah yang mengalami likuifaksi , 1400an rumah hilang ke dalam tanah dulunya bernama Lonjo yg artinya terbenam.
  • Desa Loli Tasiburi di Donggala yang mengalami terjangan tsunami yang parah, Tasiburi artinya laut yg menghitam.
  • Bonesompe, artinya pasir yang menumpang


Sumber