Kuntoro Mangkusubroto

From Bencanapedia.ID
Jump to: navigation, search

Kuntoro Mangkusubroto adalah Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD-Nias yang diangkat oleh Presiden RI ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono untuk memimpin Badan Pelaksana BRR dalam melaksanakan pemulihan wilayah dan kehidupan di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Sumatera Utara khususnya kepulauan Nias pasca gempa tsunami Samudera Hindia 26 Desember 2004.

Anggota organisasi pencinta alam Wanadri ini lahir di Purwokerto, Jawa Tengah 14 Maret 1947. Usai menempuh studi sarjana di Teknik Sipil (1972) Institut Teknologi Bandung ITB, Ia melanjutkan studi master teknik sipilnya ke Universitas Stanford (1977), dan doktoralnya di kampus almamaternya ITB (1982).

Usai mengawali karir sebagai dosen ITB sejak 1982, Kuntoro sempat menjadi staf ahli di Kementerian Sekretariat Negara pada 1984. Karirnya beralih ke manajemen korporasi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ditunjuk menjadi Direktur Utama (CEO) PT Bukit asam Tbk. (1998) dan PT Timah (1989).

Rekam jejak dalam memimpin restrukturisasi, efisiensi, dan kerjasama investasi asing di BUMN membawa Kuntoro kepada jabatan Direktur Jenderal Pertambangan Umum (1993) dan Menteri Pertambangan (1998) di Departemen Pertambangan RI pada Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi. Sebelumnya Ketua Majelis Wali Amanat ITB ini sempat menjadi Deputi Anggota Perencanaan, Badan Kordinasi Penanaman Modal (1997-1998).

Pada 2000 Ia ditunjuk sebagai CEO Perusahaan Listrik Negara (PLN) menjelang masa pensiun. Pengalaman di sektor Pemerintahan, BUMN, dan bidang kerjasama-investasi asing membuat Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono memberi kepercayaan kepada anggota kehormatan organisasi Global Rescue ini untuk menjadi wakil Pemerintah RI dalam memimpin BRR NAD-Nias dalam mengoordinasikan pemulihan gempa-tsunami. Proses rehabilitasi dan rekonstruksi selama empat tahun masa kerja ini melibatkan lebih dari 500 negara, badan donor, perusahaan, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), baik dari dalam dan luar negeri.

Catatan keberhasilan BRR NAD-Nias antara lain telah membangun infrastruktur yang lebih baik dari kondisi sebelumnya (build back better). Fasilitas kesehatan seperti Puskesmas Plus di seluruh NAD-Nias telah dilengkapi fasilitas rawat inap yang kemudian diadopsi secara nasional. Perencanaan partisipatif antara Pemerintah-Pemda-Donor-LSM yang menjadi praktik terbaik pembangunan berbasis penanggulangan bencana PB yang partisipatoris.

Portfolio pemulihan bencana-tsunami NAD-Nias membawanya ke karir pemerintahan kembali, sebagai Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) di periode kedua Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono.

Sumber