Pasag Merapi
(Paguyuban Siaga Gunung Merapi) File:LogoPasagMerapi.jpg
Tahun Berdiri
1995
Visi
Terwujudnya masyarakat yang bersatu, peduli, sadar dan mandiri dalam menjaga kelestarian kawasan Merapi.
Koordinator
Purwo Widodo (... - sekarang)
Suharno (1995 - ...)
Purwo Widodo: 081802781352
Sondong: 085-742-472-035
Email: pasagmerapi4@gmail.com
Twitter: @pasagmerapi
Fanpage: pasag merapi
Paguyuban Siaga Merapi (Pasag Merapi) adalah paguyuban yang beranggotakan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Merapi. Paguyuban ini dibentuk setelah erupsi Merapi pada tahun 1994. Saat itu, jumlah korban mencapai 60 orang dan 30 orang di antaranya yang merupakan penduduk Dusun Turgo, meninggal dunia. Kemudian, berlatar belakang peristiwa tersebut dan harapan agar kejadian yang sama tidak terulang, masyarakat berinisiatif membentuk wadah penanggulangan bencana.
Contents
Sejarah
Awalnya, Pasag Merapi hanya mencakup 1 kabupaten, 3 desa dan 3 kecamatan yaitu Ngandong, Turgo dan Kaliadem. Dalam perkembangannya kemudian, Pasag Merapi merangkul 4 kabupaten yang sebagian daerahnya berada di lereng Merapi yakni Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten.
Selama berdirinya, Pasag Merapi telah dan masih melakukan pelatihan-pelatihan untuk masyarakat. Pelatihan yang rutin dilakukan setiap tahunnya adalah CBDRM (Community-Based Disaster Risk Management) dan PPGD (Pelatihan Penanganan Gawat Darurat). Selain dua jenis pelatihan terseput, Pasag Merapi juga aktif dalam kegiatan advokasi lingkungan dalam konservasi lingkungan dan menolak kegiatan penambangan di lereng Merapi.
Keterangan dan berita lebih lengkap mengenai Pasag Merapi bisa didapatkan di weblog resminya, http://pasag-merapi.blogspot.com
Kegiatan-kegiatan
Peristiwa penting
1. 1994 – Erupsi Merapi
- Erupsi yang menewaskan 30 penduduk di Desa Turgo ini menjadi titik tolak kesadaran masyarakat untuk membentuk sebuah wadah penanggulangan bencana.
2. 1995
- Pembentukan Paguyuban Sabuk Gunung Merapi.
- Bersama Kappala Indonesia, mengadakan CBDRM dan PPGD.
3. 2001
- Pasag Merapi mencakup wilayah Kabupaten Magelang.
4. 2003
- Pasag Merapi mencakup wilayah Kabupaten Boyolali dan Klaten.
- Perubahan nama menjadi Paguyuban Siaga Merapi (Pasag Merapi).
5. 2007
- Pasag Merapi bersama PSMB (Pusat Studi Manajemen Bencana) UPN dan pemerintah menyusun rencana aksi daerah terkait penanggulangan bencana.
6. 2008
- Kegiatan dan kesiapsiagaan Pasag Merapi diakui pemerintah.
- Tergabung dalam Forum Merapi dan dipercaya menjadi fasilitator WLPB (Wajib Latih Penanggulangan Bencana) yang diselenggarakan oleh UNICEF, PSMB UPN dan BPPTK.
Tabungan Siaga Bencana (Tabsina)
“Nyaman Bersama Ancaman”, adalah motivasi bagi masyarakat yang tinggal lereng Merapi. Sebagai masyarakat yang akan terkena dampak langsung ketika erupsi, mereka perlu memikirkan solusi jangka pendek dan panjang. Salah satu alternatif solusi jangka panjang yang menarik adalah diadakannya Tabungan Siaga Bencana (Tabsina).
Tatacara tabungan ini sederhana. Dalam lingkup dusun, tabungan ini dikelola oleh Ketua RT yang berkewajiban menyetor uang tersebut ke Bank BRI. Hal menarik lain dari tabungan ini adalah, adanya pembagian tugas dalam menabung, antara pria (bapak) dan wanita (ibu).
Dalam Tabsina, para bapak menabung untuk persiapan biaya evakuasi ternak dan para ibu menabung untuk kebutuhan mendadak jika mereka harus hidup di pengungsian. Jumlah setoran tabungan dibebaskan, kecuali untuk para bapak—jumlah setoran minimalnya adalah Rp. 5000,-