Gempa-Tsunami

From Bencanapedia.ID
Revision as of 01:27, 7 November 2021 by Webmaster (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to: navigation, search

Jika Anda merasa konten halaman ini masih belum sempurna, Anda dapat berkontribusi untuk menyempurnakan dengan memperbaiki (Edit) atau memperdalam konten naskah ini. Setelah Anda anggap sempurna, silakan hapus koda template {{sempurnakan}} ini. Atau, Anda dapat mengirimkan perbaikan konten naskah ke bencanapedia@gmail.com..

Terimakasih..

Gempa-tsunami (tsunami-earthquake) adalah kategori gempa yang membangkitkan tsunami dengan magnitudo lebih besar daripada magnitudo gempanya (Kanamori, 1972). Gempa yang membangkitkan tsunami jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tinggi tsunami rata-rata yang dibangkitkan oleh gempa dengan kekuatan yang sama. Kejadian seperti ini dibangkitkan oleh gempa dengan karakteristik sedikit berbeda dari gempa pada umumnya di mana pelepasan energi gempa tersebut memakan waktu lebih lama dibandingkan gempa pada umumnya, sehingga getaran gempa tidak terlalu dirasakan oleh masyarakat di daerah pantai.

Menurut Shuto, profesor Universitas Tohoku, belum ada sistem peringatan dini yang dapat mempredisiksi secara akurat untuk kategori tsunami ini, bahkan sistem canggih seperti yang dimiliki oleh Jepang. Peringatan dini tsunami saat ini dibangun berdasarkan informasi gempa yang diambil dalam waktu 1-2 menit dan dianalisis dengan cepat untuk bisa memberikan prediksi potensi tsunami. Prediksi tersebut diambil berdasarkan basis data pemodelan dalam waktu kurang dari 5 menit.

Dalam kasus tsunami-earthquake, pelepasan energi bisa memakan waktu 3 menit atau bahkan lebih. Informasi gempa yang didapat sebagai dasar perhitungan kekuatan dan parameter untuk pemodelan tsunami cenderung underestimated karena energi gempa belum terlepaskan secara keseluruhan.

Shuto juga mengatakan bahwa sistim peringatan dini yang sekarang digunakan baik di Jepang maupun di Indonesia juga tidak akan mampu untuk memberikan prediksi secara akurat potensi tsunami akibat gempa-gempa sangat besar. Gempa-tsunami 2004 di Banda Aceh, misalnya, memiliki waktu pelepasan energi sampai 12 menit dan gempa-tsunami 2011 di Jepang dengan waktu pelepasan energi total sampai 10 menit.

Dengan kondisi yang mengharuskan peringatan dini harus segera disampaikan dalam waktu 5 menit, akan membuat perhitungan parameter gempa menjadi sangat rentan untuk underestimated. Akibatnya, potensi kesalahan estimasi tsunami pada peringatan dini kepada masyarakat menjadi besar.

Gempa-tsunami di Indonesia

Kejadian bencana gempa-tsunami yang pernah terjadi di Indonesia antara lain adalah:


  • ) disarikan pelbagai sumber