Pemetaan Ancaman

From Bencanapedia.ID
Jump to: navigation, search

Pemetaan Ancaman

Pemetaan ancaman adalah proses identifikasi dan memetakan variasi spasial mengenai ancaman atau kondisi fisik. Variabel penting yang termasuk dalam pemetaan ancaman antara lain luas wilayah yang dipetakan, ketersediaan dan kelengkapan data serta biaya pengumpulan serta pemetaan data.

Pemetaan ancaman, bersama dengan penilaian risiko, adalah langkah pertama proses pembuatan keputusan dalam manajemen risiko di mana potensi kehilangan diidentifikasi dan dianalisa. Langkah ini berkonsentrasi pada tiga elemen yang mendefinisikan risiko kehilangan yaitu:

1. Kemungkinan terjadinya ancaman 2. Nilai-nilai yang mengarah pada pengaruh ancaman yang potensial 3. Kerentanan nilai yang mengarah pada ancaman

Hasil yang dihasilkan oleh pemetaan ancaman adalah peta ancaman. Peta ancaman ini memiliki fungsi yang sangat signifikan bagi persebaran informasikepada masyarakat. Peta ancaman memang tidak akan menghentikan bencana alam, tetapi setidaknya peta ancaman yang baik akan sangat membantu dalam mengurangi jumlah korban dan kerusakan.

Ada dua tipe peta ancaman yaitu:

1. Edukasi penduduk

Peta jenis ini bertujuan memberi informasi pada masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana. Informasi yang dimuat di dalamnya mencakup tempat-tempat yang rawan bencana, tempat-tempat yang aman dan pengetahuan dasar mengenai pencegahan bencana. Karena itu, penting untuk diingat agar peta jenis ini dibuat dalam bahasa yang mudah dimengerti.


2. Informasi administratif Peta jenis ini digunakan sebagai materi dasar bagi lembaga-lembaga administrative untuk menyediakan layanan-layanan pencegahan bencana. Selain itu, peta jenis ini juga dapat digunakan untuk menyusun sistem peringatan dan evakuasi.

Isi Peta Ancaman

Isi Peta Ancaman Sebuah peta ancaman dapat memuat hal-hal seperti di bawah ini: 1. Peta dasar berupa peta topografis atau peta fotografik. Peta topografi akan membantu untuk memahami informasi mengenai ancaman daripada peta fotografik, karena peta fotografik memuat terlalu banyak informasi yang perlu diinterpretasi.

2. Informasi pencegahan bencana adalah informasi paling penting yang harus disediakan untuk masyarakat. Utamanya, prediksi mengenai wilayah bencana harus disertakan dan catatan-catatan mengenai bencana sebelumnya juga perlu disertakan seperlunya. Atau, petanya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, tergantung jenis bencana.

3. Informasi kedua yang perlu disebarkan ke masyarakat adalah informasi terkait evakuasi. Lokasi pengungsian dan rute evakuasi dimuat di dalam peta agar masyarakat dapat menemukannya dengan mudah. Sebagai tambahan, perlu dijelaskan juga sistem dan instruksi peringatan mengenai bencana yang akan datang dan prosedur evakuasi yang tepat.

4. Karakter bencana dan pengetahuan dasar mengenai peristiwa alam.