Syamsul Maarif

From Bencanapedia.ID
Revision as of 16:37, 15 March 2017 by Webmaster (talk | contribs) (Created page with "{{Template:Profil/Syamsul Maarif}} Syamsul Maarif adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang berlatar belakang militer, pangkat terakhir di dunia...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to: navigation, search
Syamsul Maarif

Syamsul-maarif.jpg

Kepala BNPB, 2008-2016

Kelahiran
26 September 1950 di Kediri, Jawa Timur
Istri
Nanik Kadaryani
Pendidikan
Akmil TNI Angkatan Darat (1973)
S1 Sarjana Hukum, Universitas Brawijaya
S3 Doktor Sosiologi Militer, Universitas Indonesia Jakarta

Jabatan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), 2008-2015
Kepala Pelaksana Harian Bakornas
Aster Kasum TNI, .... - ....
Kapuspen TNI
Kasdam V/Brawijaya
Danrem Bhaskara Jaya Surabaya

Dinas Kemiliteran

Kedinasan
TNI Angkatan Darat, 1973 - ......
Pangkat Terakhir
Mayor Jenderal TNI

Penghargaan

Gelar Sangsako, Yang Dipertuan Raja Maulana Pagar Alam (2012)
Bintang Mahaputera Utama (2011)
Nusa Reksa Pratama (2010)

Syamsul Maarif adalah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang berlatar belakang militer, pangkat terakhir di dunia militernya adalah Mayor Jenderal dengan jabatan akhir sebagai Aster Kasum TNI. Selain pendidikan milter yang diperoleh saat ikut Akmil Magelang dan lulus tahun 1973, pria kelahiran Kediri Jawa Timur tanggal 26 September 1950 juga mempelajari ilmu hukum dan sosiologi, pendidikan hukum diambil di Universitas Brawijaya dan pendidikan terakhirnya adalah Doktor Sosiologi Militer yang diambil di Universitas Indonesia (UI) Jakarta.

Biografi

Syamsul Maarif dipercaya Presiden untuk mengisi posisi kosong sebagai Kepala Pelaksana Harian Bakornas sebagai eselon I hingga ketika BNPB terbentuk tahun 2008 dia diangkat sebagai Kepala BNPB dengan posisi setingkat menteri. Syamsul Maarif dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang dipimpinnya berkerja keras mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan kedaruratan yang terjadi di Indonesia secara terpadu dan juga melaksanakan penanganan bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana yang meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan.

Pada saat kejadian bencana di Aceh akhir tahun 2004, Syamsul Maarif terlibat langsung dalam penanganan tsunami karena saat itu pria yang pernah pernah menjadi Danrem Bhaskara Jaya Surabaya, Kasdam V/Brawijaya dan Kapuspen TNI di era reformasi ini sudah menjabat di sana. Syamsul Maarif juga terlibat dalam penanganan gempa di Jogja tahun 2006.

Di tahun yang sama Syamsul Maarif juga berperan aktif mengendalikan bencana asap saat terjadi kebakaran hutan, di Kalimantan maupun di Sumatera tahun 2006. Tak terhitung berapa kali terjadi bencana alam di Indonesia, Kinerja BNPB di bawah kepemimpinan Syamsul Ma’arif cukup menonjol dan berhasil melakukan penanganan serta evakuasi korban serta menyelesaikan pemulihan paska bencana, juga memberikan informasi pencegahan dan melatih kesigapan masyarakat akan bencana alam.

Atas jasa dan peran sertanya dalam penanggulangan bencana gunung Gunung Merapi, Universitas Gajah Mada dalam Malam Anugerah Insan Berprestasi dalam rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-61 UGM di Balai Senat, memberikan penghargaan Nusa Reksa Pratama di tahun 2010. Penghargaan tersebut diberikan secara langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., selain Dr. Syamsul Ma’arif, M.Si. Penghargaan juga diberikan kepada Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Dr. Ir. Surono, Syamsul Ma’arif, dan kepada 17 alumni, termasuk di antaranya lima orang senior yang berjasa sebagai pengerah tenaga mahasiswa, 18 mahasiswa berprestasi, 15 dosen berprestasi, dan 28 pegawai di lingkungan universitas negeri tertua di Indonesia ini. Tahun 2011 Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Republik Indonesia juga memberikan penghargaan Bintang Mahaputera Utama.

Syamsul Maarif beserta istri juga menerima gelar adat Sangsako yang diberikan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Padang Pariaman dan Kota Pariaman, Tahun 2012. Gelar yang diterima Syamsul Maarif, Yang Dipertuan Raja Maulana Pagar Alam, dan Nanik Kadaryani diberi gelar Puti Reno Anggun Suri sebagai penghargaan atas peran serta jasanya pada penanganan paska gempa bumi Sumatera Barat tahun 2009.

Pendidikan

  • Akmil Magelang, Tahun 1973
  • S1 Sarjana Hukum, Universitas Brawijaya
  • S3 Doktor Sosiologi Militer, Universitas Indonesia (UI) Jakarta

Karir

  • Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
  • Kepala Pelaksana Harian Bakornas PB
  • Aster Kasum TNI

Penghargaan

  • Nusa Reksa Pratama dari civitas akademika Universitas Gadjah Mada, Tahun 2010
  • Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Susilo Bambang Sudhoyono, Tahun 2011
  • Gelar Sangsako, Yang Dipertuan Raja Maulana Pagar Alam dari Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Padang Pariaman dan Kota Pariaman, Tahun 2012

Pranala