Titik Kumpul

From Bencanapedia.ID
Jump to: navigation, search

Dalam konteks mitigasi bencana, rencana tanggap darurat menjadi bagian penting dalam kesiapsiagaan, terutama berkaitan dengan pertolongan dan penyelamatan, agar korban bencana dapat diminimalkan. Upaya ini sangat krusial, terutama pada saat terjadi bencana dan hari-hari pertama setelah bencana sebelum bantuan dari pemerintah dan dari pihak luar datang.

Komponen rencana tanggap darurat

Meliputi 7 (tujuh) komponen, yaitu:

  1. Rencana untuk merespons keadaan darurat, yakni adanya rencana penyelamatan yang setiap anggota harus mengetahui apa yang harus dilakukan saat kondisi darurat terjadi.
  2. Rencana evakuasi (Peta Jalur Evakuasi), yakni adanya rencana mengenai jalur aman yang dapat dilewati saat kondisi darurat, adanya kesepakatan mengenai tempat/titik berkumpul jika terpisah saat terjadi bencana, dan adanya keluarga/kerabat/teman, yang memberikan tempat pengungsian sementara saat kondisi darurat.
  3. Pertolongan pertama, penyelamatan, keselamatan dan keamanan, meliputi tersedianya kotak P3K atau obat-obatan penting lainnya untuk pertolongan pertama, adanya pelatihan pertolongan pertama, dan adanya akses untuk merespon keadaan darurat.
  4. Pemenuhan kebutuhan dasar, meliputi tersedianya kebutuhan dasar untuk keadaan darurat (makanan siap saji dan minuman dalam kemasan), tersedianya alat/akses komunikasi alternatif keluarga (HP/radio), tersedianya alat penerangan alternatif pada saat darurat (senter dan baterai cadangan/lampu/jenset).
  5. Peralatan dan perlengkapan siaga bencana.
  6. Fasilitas-fasilitas penting yang memiliki akses dengan bencana seperti tersedianya nomor telepon rumah sakit, polisi, pemadam kebakaran, PAM, PLN, Telkom.
  7. Latihan dan simulasi kesiapsiagaan bencana.


Dalam perencanaan proses(penentuan rencana/jalur) evakuasi, ada beberapa istilah yang sekiranya perlu dipahami seperti; Titik Kumpul, Jalur Evakuasi, Tempat Evakuasi Sementara, Tempat Evakuasi Akhir.

  • Titik Kumpul adalah area terbuka di dekat pusat-pusat lingkungan permukiman yang apabila terjadi bencana maka menjadi titik pertemuan penduduk yang hendak diungsikan ke tempat yang lebih aman, yakni Tempat Evakuasi Sementara (TES). Titik Kumpul sebagian besar merupakan lapangan olah raga, sebagian kecil berupa area terbuka yang memungkinkan dilakukan kegiatan pengungsian seperti halaman kantor desa, sekolah atau tempat ibadah.
  • Jalur Evakuasi adalah jalur yang menghubungkan hunian/titik kumpul dengan TES dan jalur yang menghubungkan TES dengan Tempat Evakuasi Akhir (TEA). JEB dapat berupa berbagai kelas jalan, mulai dari jalan lingkungan, jalan lokal hingga jalan kolektor. Sebaiknya jalur ini dibuat dengan rute yang semaksimal mungkin menjauhi/menghindari areal yang mungkin dilalui/imbas bencana secara langsung maupun tidak langsung.
  • Tempat Evakuasi Sementara yang selanjutnya disingkat TES adalah tempat berkumpul sementara bagi pengungsi saat terjadi bencana. TES berupa lapangan terbuka yang aman dari jalur terjangan material gunungapi maupun lahar dan dekat dengan JEB.
  • Tempat Evakuasi Akhir yang selanjutnya disingkat TEA adalah tempat berkumpul akhir bagi pengungsi yang dapat berfungsi sebagai tempat hunian sementara saat terjadi bencana. Salah satu syarat utama TEA adalah ketentuan lokasi harus di luar KRB Gunung Merapi.

Indikator/prasyarat Titik Kumpul adalah

  1. Ketersediaan areal/ruang terbuka yang cukup memadai.
  2. Mudah diakses oleh korban bencana maupun penolong
  3. Cukup terlindung dari jangkauan bahaya langsung atau tidaklangsung dari bencana
  4. Ketersediaan tempat naungan/ruang sementara terutama bagi kelompok rentan (lansia, bayi, ibu hamil, difable)
  5. Adanya kemudahan akses mobilisasi(perpindahan kelokasi yang lebih aman) secara cepat.
  6. Ketersediaan sarana komunikasi memadai yang terhubungan dengan struktur organisasi kedaruratan.
  7. Ketersediaan sarana pertolongan pertama (emergency kits)
  8. Ketersedian akses transportasi memadai (mobilisasi transportasi) yang akan membawa ke tempat yang lebih aman secara cepat dan aman.
  9. Ketersediaan peta jalur evakuasi yang mudah dibaca dan dipahami secara cepat.

Bacaan

  • Pedoman Peringatan Dini Tsunami, INATEWS - Badan Meteorologi dan Klimatologi dan Geofisiko. 2012.
  • Sistem Informasi Geografis Kawasan Strategis Nasional Merapi, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral, Daerah Istimewa Yogyakarta, 2015
  • Pelbagai sumber