Difference between revisions of "Wabah Pes Athena"
(→Sumber) |
|||
Line 1: | Line 1: | ||
− | + | ==Pra Bencana== | |
− | + | Mengutip sumber tertua, dari antropolog generasi perdana Thucydides (460-400 SM) dari bukunya History of the Peloponnesian War, diceritakan, negarwan, jenderal, dan kepala pemerintahan Athena, Pericles memerintahkan penutupan kota Athena daridunia luar sambil mengirimkan pasukan dan kapal untuk melawan pasukan Sparta. Warga kota (polis) Athena dalam kondisi penuh sesak tinggal di dalam tembok perlindungan, di tengah pemukiman padat dan kondisi fasilitas sanitasi yang cukup buruk. | |
+ | ==Bencana== | ||
+ | Bertepatan dengannya, pada 429 SM, wabah melanda kota Athena, yang tengah dikepung oleh pasukan Sparta selama Perang Peloponnesos (431-404 SM). Jenderal dan sejarawan Athena Thucydides meninggalkan catatan saksi mata tentang wabah ini dan deskripsi terperinci agar generasi mendatang dapat mengidentifikasi penyakit tersebut jika terjadi lagi. | ||
+ | |||
+ | Karena pentingnya Thucydides dan Athena dalam sejarah dan budaya Barat, Wabah Athena telah mengambil posisi menonjol dalam sejarah Barat selama 2500 tahun terakhir. Meskipun Thucydides mendeskripsikannya dengan saksama, dalam 100 tahun terakhir, para sarjana dan dokter tidak sepakat tentang identifikasi penyakit tersebut. Berdasarkan gejala klinis, 2 diagnosis telah mendominasi literatur modern tentang wabah Athena: cacar dan tifus. Metodologi baru, termasuk antropologi forensik, demografi, epidemiologi, dan paleopatologi, termasuk analisis DNA, telah memberikan pandangan baru tentang masalah tersebut. Pemodelan matematika telah memungkinkan pemeriksaan tingkat infeksi dan serangan serta penentuan berapa lama penyakit menyebar di kota dan berapa lama penyakit itu tetap endemik. | ||
+ | |||
+ | Epidemi yang sangat menular itu menunjukkan ruam berupa benjolan bernanah, demam tinggi, dan diare. Berasal dari Ethiopia, penyakit ini menyebar ke seluruh Mediterania. Tidak ada segmen populasi yang luput darinya, termasuk negarawan dan kepala pemerintahan Athena, Jenderal Pericles. Epidemi ini pecah pada awal Mei 430 SM, dengan gelombang lain pada musim panas 428 SM dan pada musim dingin 427-426 SM, yang berlangsung selama 4,5 hingga 5 tahun. Thucydides menggambarkan epidemi dengan tingkat serangan tinggi, intensitas serangan yang tidak berubah pada orang-orang berbagai usia, jenis kelamin, dan kebangsaan. Analisis epidemiologi tidak menggolongkannya sebagai penyakit dari sumber yang umum atau penyakit pernapasan. | ||
+ | |||
+ | Wabah dapat dibatasi pada penyakit reservoir (zoonosis atau yang ditularkan melalui vektor). Atau salah satu penyakit pernapasan yang terkait dengan cara persistensi yang tidak biasa, baik persistensi lingkungan/fomite atau adaptasi terhadap penularan yang lamban di antara populasi pedesaan yang tersebar. Kategori pertama mencakup tifus, penyakit arbovirus, dan wabah, dan kategori kedua mencakup cacar. Baik penyakit campak pun penyakit streptokokus eksplosif tampaknya lebih kecil kemungkinan sebagai penyebabnya. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | Pada 2001, sebuah kuburan massal ditemukan yang berasal dari tahun-tahun wabah. DNA tifoid mikroba purba (Salmonella enterica serovar Typhi) penyebab demam tifoid, diekstraksi dari tiga kerangka. Karena tifoid endemik di dunia Yunani maka doperkirakan bukanlah penyebab dari epidemi mendadak tersebut. | ||
+ | |||
+ | |||
+ | ==Dampak== | ||
+ | |||
+ | Pes menewaskan sepertiga Penduduk Athena. Dalam 3 tahun berikutnya, sebagian besar penduduk terinfeksi, dan mungkin sebanyak 75.000 - 100.000 orang atau 25 persen dari populasi kota, meninggal. | ||
+ | |||
+ | ==Pembelajaran== | ||
+ | |||
+ | Kondisi kepadatan rumah penduduk dan buruknya fasilitas sanitasi memperbutuk situasi keseharan di tengah ancaman perang memperburuk situasi usai wabah menyebar ke spenjuru kota (polis) yang tertutup dari dunia luar. | ||
=Sumber= | =Sumber= | ||
− | + | ||
#McNab, Chris. 2005. The World's Worst, Historical Disasters: Chronicling the Greatest Catastrophes of All the Time. Rochester: Amber Book | #McNab, Chris. 2005. The World's Worst, Historical Disasters: Chronicling the Greatest Catastrophes of All the Time. Rochester: Amber Book | ||
+ | #https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19787658/ | ||
[[category:peristiwa]] | [[category:peristiwa]] | ||
+ | [[category:wabah penyakit]] | ||
[[category:429 SM]] | [[category:429 SM]] |
Revision as of 15:01, 20 June 2025
Contents
Pra Bencana
Mengutip sumber tertua, dari antropolog generasi perdana Thucydides (460-400 SM) dari bukunya History of the Peloponnesian War, diceritakan, negarwan, jenderal, dan kepala pemerintahan Athena, Pericles memerintahkan penutupan kota Athena daridunia luar sambil mengirimkan pasukan dan kapal untuk melawan pasukan Sparta. Warga kota (polis) Athena dalam kondisi penuh sesak tinggal di dalam tembok perlindungan, di tengah pemukiman padat dan kondisi fasilitas sanitasi yang cukup buruk.
Bencana
Bertepatan dengannya, pada 429 SM, wabah melanda kota Athena, yang tengah dikepung oleh pasukan Sparta selama Perang Peloponnesos (431-404 SM). Jenderal dan sejarawan Athena Thucydides meninggalkan catatan saksi mata tentang wabah ini dan deskripsi terperinci agar generasi mendatang dapat mengidentifikasi penyakit tersebut jika terjadi lagi.
Karena pentingnya Thucydides dan Athena dalam sejarah dan budaya Barat, Wabah Athena telah mengambil posisi menonjol dalam sejarah Barat selama 2500 tahun terakhir. Meskipun Thucydides mendeskripsikannya dengan saksama, dalam 100 tahun terakhir, para sarjana dan dokter tidak sepakat tentang identifikasi penyakit tersebut. Berdasarkan gejala klinis, 2 diagnosis telah mendominasi literatur modern tentang wabah Athena: cacar dan tifus. Metodologi baru, termasuk antropologi forensik, demografi, epidemiologi, dan paleopatologi, termasuk analisis DNA, telah memberikan pandangan baru tentang masalah tersebut. Pemodelan matematika telah memungkinkan pemeriksaan tingkat infeksi dan serangan serta penentuan berapa lama penyakit menyebar di kota dan berapa lama penyakit itu tetap endemik.
Epidemi yang sangat menular itu menunjukkan ruam berupa benjolan bernanah, demam tinggi, dan diare. Berasal dari Ethiopia, penyakit ini menyebar ke seluruh Mediterania. Tidak ada segmen populasi yang luput darinya, termasuk negarawan dan kepala pemerintahan Athena, Jenderal Pericles. Epidemi ini pecah pada awal Mei 430 SM, dengan gelombang lain pada musim panas 428 SM dan pada musim dingin 427-426 SM, yang berlangsung selama 4,5 hingga 5 tahun. Thucydides menggambarkan epidemi dengan tingkat serangan tinggi, intensitas serangan yang tidak berubah pada orang-orang berbagai usia, jenis kelamin, dan kebangsaan. Analisis epidemiologi tidak menggolongkannya sebagai penyakit dari sumber yang umum atau penyakit pernapasan.
Wabah dapat dibatasi pada penyakit reservoir (zoonosis atau yang ditularkan melalui vektor). Atau salah satu penyakit pernapasan yang terkait dengan cara persistensi yang tidak biasa, baik persistensi lingkungan/fomite atau adaptasi terhadap penularan yang lamban di antara populasi pedesaan yang tersebar. Kategori pertama mencakup tifus, penyakit arbovirus, dan wabah, dan kategori kedua mencakup cacar. Baik penyakit campak pun penyakit streptokokus eksplosif tampaknya lebih kecil kemungkinan sebagai penyebabnya.
Pada 2001, sebuah kuburan massal ditemukan yang berasal dari tahun-tahun wabah. DNA tifoid mikroba purba (Salmonella enterica serovar Typhi) penyebab demam tifoid, diekstraksi dari tiga kerangka. Karena tifoid endemik di dunia Yunani maka doperkirakan bukanlah penyebab dari epidemi mendadak tersebut.
Dampak
Pes menewaskan sepertiga Penduduk Athena. Dalam 3 tahun berikutnya, sebagian besar penduduk terinfeksi, dan mungkin sebanyak 75.000 - 100.000 orang atau 25 persen dari populasi kota, meninggal.
Pembelajaran
Kondisi kepadatan rumah penduduk dan buruknya fasilitas sanitasi memperbutuk situasi keseharan di tengah ancaman perang memperburuk situasi usai wabah menyebar ke spenjuru kota (polis) yang tertutup dari dunia luar.
Sumber
- McNab, Chris. 2005. The World's Worst, Historical Disasters: Chronicling the Greatest Catastrophes of All the Time. Rochester: Amber Book
- https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19787658/