Banjir kiriman

From Bencanapedia.ID
Revision as of 21:09, 30 October 2021 by Ben (talk | contribs)
Jump to: navigation, search

Banjir kiriman disebut juga banjir limpasan (discharge overland flow). Banjir limpasan adalah banjir yang berasal dari aliran limpasan permukaan -- bagian dari air hujan yang mengalir di permukaan tanah sebelum masuk ke sungai. Limpasan permukaan adalah aliran air yang mengalir di atas permukaan karena penuhnya kapasitas infiltrasi tanah. Saat limpasan mengalir di tanah, ia bisa mengambil kontaminan tanah seperti minyak bumi, pestisida, atau pupuk.


Sejarah Sistem Drainase Jakarta

1. Abad ke-5 Sebelum Jakarta bernama Batavia dan diduduki oleh Belanda, wilayah ini telah kerap terendam banjir. Tertulis pada Prasasti Tugu – ditulis di zaman kerajaan Tarumanegara - yang ditemukan di daerah Jakarta Utara pada 1878, Raja Purnawarnawarman menggali kali sepanjang 24 km untuk mengatasi banjir di wilayah kerajaannya.

2. 1872 Terjadi salah satu banjir terbesar di Jakarta pada masa penjajahan Belanda. Sungai Ciliwung meluap dan merendam daerah pertokoan dan hotel di Jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk. Rijswijk (Jalan Veteran) dan Noordwijk (Jalan Juanda) tidak dapat dilalui kendaraan, Gedung Harmonie, tempat dimana kaum elit Belanda bersosialisasi, juga terendam. Banjir tersebut menyebabkan Batavia lumpuh 3. 1893 Curah hujan yang tinggi menyebabkan belasan sungai-sungai yang melintasi Jakarta tidak sanggup menampung air limpasannya. Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan banyak pohon tumbang. Banjir tersebut juga menyebabkan berjangkitnya wabah penyakit kolera dan pes, sehingga banyak menimbulkan korban jiwa.

4. 1918 Pada Januari-Februari 1918 terjadi banjir yang melumpuhkan Batavia. Banjir ini disebabkan oleh selokan yang terlalu kecil dan meluapnya Sungai Ciliwung. Sarana transportasi termasuk lintasan trem listrik terendam air.

5. 2007 Pada 2007 terjadi banjir besar yang menggenangi 89 keluarahan di Jakarta, atau sekitar 60% wilayah Jakarta. Banjir ini menelan korban jiwa 80 orang. Sekitar 320 ribu jiwa mengungsi karena rumah terendam banjir.


BOX 01:

Daerah Aliran Sungai Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu kesatuan dengan sungai dan anak-anak sungai. Berfungsi untuk menampung, menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut secara alami. Pengelolaan daerah aliran sungai yang baik bisa mencegah banjir saat musim penghujan dan mencegah kekeringan air saat kemarau. Faktor-faktor utama yang menyebabkan kerusakan daerah aliran sungai kemudian berdampak pada kemampuan infiltrasi adalah: (1) Rusaknya tutupan vegetasi di bagian hulu (2) Eksploitasi lahan yang tidak sesuai dengan kemampuan lahan (3) Penggunaan teknologi pengelolaan lahan yang tidak memenuhi syarat

Sumber

 http://www.greenpeace.org/seasia/id/blog/memahami-banjir-jakarta/blog/47986/ diakses  pada 6 Sept 2014
 http://www.merdeka.com/peristiwa/hikayat-banjir-jakarta-dari-zaman-jan-pieterszoon-sampai-jokowi.html diakses pada 6 Sept 2014