Difference between revisions of "Topan Laut Jepang 1281"

From Bencanapedia.ID
Jump to: navigation, search
 
(17 intermediate revisions by the same user not shown)
Line 1: Line 1:
{{sempurnakan}}
 
 
 
<div style="width:300px; float:right; clear:right; margin-left:15px; border:1px solid #999999; background-color:#f8f8f8; text-align:center;">
 
<div style="width:300px; float:right; clear:right; margin-left:15px; border:1px solid #999999; background-color:#f8f8f8; text-align:center;">
<div style="padding:0.3em; background-color:#f8f8f8; font-size:110%;">'''Lembar Fakta'''<br />
+
<div style="padding:0.3em; background-color:#f8f8f8; font-size:110%;">'''Fakta & Angka'''<br />
 
</div>
 
</div>
 
<div style="padding:0.3em; line-height:1.5em;font-size:90%;">
 
<div style="padding:0.3em; line-height:1.5em;font-size:90%;">
 
'''1274'''<br />
 
'''1274'''<br />
Raja Mongolia, Kubilai Khan (1215-1294) gagal dalam invasi pertama ke Jepang dikarenakan terpaan badai Topan Laut yang hebat<br />
+
Serangan pertama, Raja Mongolia, Kubilai Khan (1215-1294) gagal. Dari 900 kapal dan 33.000 pasukan dikerahkan, sebanyak 13.000 pasukan tewas dan banyak kapal hancur. <br />
  
 
'''1281'''<br />
 
'''1281'''<br />
Tujuh tahun kemudian Kerajaan Mongolia kembali menginvasi Jepang. Kekuatan perang Mongolia tiga kali lipat dari armada sebelumnya. Lebih dari seratus kali lipat jumlah pasukan pada Serangan 1274 dikerahkan. Namun bencana alam Topan Laut kembali berulang. Hampir seluruh kapal perang hancur dan 100.000 pasukan Mongolia tewas. Bencana alam topan tersebut memukul mundur pasukan Mongolia sehingga Jepang bebas dari kekuasaan cucu Jengis Khan tersebut.
+
Serangan kedua, 7 tahun kemudian Kerajaan Mongolia kembali menginvasi Jepang. Kubilai Khan mengerahkan 3 kali lipat kekuatan armada kapal (dari 900 menjadi 4.400 kapal). Lebih dari 100 kali lipat jumlah pasukan dikerahkan (dari 13.000 menjadi 150.000). Namun bencana alam Topan Laut kembali berulang. Pada kegagalan kedua (dan terakhir ini) hampir seluruh kapal perang Mongolia hancur dan 100.000 pasukan tewas. Bencana tersebut memukul mundur pasukan Mongolia, sehingga Jepang bebas dari kekuasaan cucu Jengis Khan.  
 
</div>
 
</div>
  
Line 16: Line 14:
 
<br />
 
<br />
  
Beberapa bencana membawa petaka bagi satu pihak, namun tentu saja juga menjadi berkah bagi pihak lain. Salah satu contoh klasik adalah bencana [[Topan Laut Jepang]] mengakibatkan kehancuran pada armada kapal [[Kerajaan Mongolia]].  
+
=Latar Belakang=
 +
Beberapa bencana membawa petaka bagi satu pihak, terkadang juga menjadi berkah bagi pihak lain. Salah satu contoh klasik adalah bencana [[Topan Laut Jepang]] yang mengakibatkan kehancuran pada armada kapal [[Kerajaan Mongolia]].  
  
 
Selama abad ke 13 Kerajaan Mongolia menguasai seluruh daratan China usai yang terakhir menaklukkan Dinasti Sung di China Selatan. Kemenangan perang sepanjang 1250 dan 1279 menjadikan Raja Kubilai Khan mulai melirik wilayah seberang lautan seperti Jepang.
 
Selama abad ke 13 Kerajaan Mongolia menguasai seluruh daratan China usai yang terakhir menaklukkan Dinasti Sung di China Selatan. Kemenangan perang sepanjang 1250 dan 1279 menjadikan Raja Kubilai Khan mulai melirik wilayah seberang lautan seperti Jepang.
Line 22: Line 21:
 
Untuk itu, sejak 1270 Mongolia membangun kapal-kapal perang dan pada 1280 mulai melabuhkan armadanya untuk melaut. Serangan kian dekat, seiring kemarahan Kubilai Khan karena Kerajaan Jepang menolak pakta-pakta perjanjian yang ditawarkan Kerajaan Mongolia.
 
Untuk itu, sejak 1270 Mongolia membangun kapal-kapal perang dan pada 1280 mulai melabuhkan armadanya untuk melaut. Serangan kian dekat, seiring kemarahan Kubilai Khan karena Kerajaan Jepang menolak pakta-pakta perjanjian yang ditawarkan Kerajaan Mongolia.
  
Serangan pun tak terelakkan. Pada 1274 Mongolia mencoba melakukan serangan besar ke Jepang. Sebanyak 900 kapal dan 33.000 pasukan dikirim kali pertama ke medan perang laut itu. Namun akibat badai yang amat hebat banyak kapal Mongolia hancur dan menewaskan 13.000 pasukan.
+
Serangan pun tak terelakkan. Pada 1274 Mongolia mencoba melakukan serangan besar ke Jepang. Sebanyak 900 kapal dan 33.000 pasukan dikirim kali pertama ke medan perang laut itu. Namun akibat badai besar tersebut, amat banyak kapal Mongolia hancur dan menewaskan 13.000 pasukan.
 +
 
 +
=Peristiwa=
 +
Kubilai Khan marah besar atas kekalahannya. Cucu Jengis Khan itu memulai lagi dari titik nol untuk menyiapkan serangan besar-besaran kembali. Tujuh tahun kemudian pada 1281, Mongolia kembali melancarkan serangan ke Jepang. Kali ini melibatkan sebanyak 4.400 kapal untuk mengangkut 150.000 pasukan dan pelaut.
  
Kubilai Khan marah besar atas kekalahannya. Cucu Jengis Khan itu memulai lagi dari titik nol untuk memyiapkan serangan besar-besaran kembali. Tujuh tahun kemudian pada 1281, Mongolia kembali melancarkan serangan ke Jepang. Kali ini melibatkan sebanyak 4.400 kapal untuk mengangkut 150.000 pasukan dan pelaut dikerahkan.
+
Armada Mongolia berhasil mendarat di pulau Kyushu, menguasai wilayah Dazaifu. Sejarak 15 kilometer (9 mil) di wilayah selatan kota Fukuoka. Pasukan Mongol tidak menyadari, selain pasukan Kerajaan Jepang jauh lebih maju daripada masa-masa sebelumnya, angin topan dalam skala amat besar bertiup di sepanjang pesisir dan laut tengah menghadang mereka.  
  
Armada Mongolia berhasil mendarat di pulau Kyushu, menguasai wilayah Dazaifu. Sejarak 15 kilometer (9 mil) di wilayah selatan kota Fukuoka. Pasukan Mongol tidak menyadari, selain pasukan Kerajaan Jepang yang jauh lebih maju daripada masa -masa sebelumnya, angin topan dalam skala amat besar bertiup di sepanjang pesisir dan laut menghadang mereka.  
+
Sementara pasukan Mongolia masih berada di lepas pantai dan lautan. Akibatnya, armada Mongolia berusaha menjauh dari garis pantai Jepang yang amat berbahaya karena ombak dan angin yang ganas. Namun respon armada Mongolia nampaknya sudah terlambat.
  
Sementara pasukan Mongolia masih berada di lepas pantai dan lautan. Akibatnya, armada Maongolia berusaha menjauh dari garis pantai Jepang yang amat berbahaya karena ombak dan angin yang ganas. Respon armada Mongolia nampaknya sudah terlambat. Nyaris seluruh kapal Mongolia tersapu badai dan ombak tinggi.
+
=Dampak=
 +
Nyaris seluruh kapal Mongolia tersapu badai dan ombak tinggi. Sebanyak 100.000 pasukan Mongolia tewas akibat serangan salah satu bencana alam terbesar di sepanjang pesisir Jepang tersebut. Jepang selamat dari pendudukan Kerajaan berpengaruh di benua Asia yang sering disamakan dengan kebesaran imperium Kerajaan Romawi di belahan bumi utara tersebut.
  
Sebanyak 100.000 pasukan Mongolia tewas akibat serangan salah satu bencana alam terbesar di sepanjang pesisir jepang tersebut. Jepang selamat dari pendudukan Mongolia. Untuk mengabadikan peristiwa itu, orang Jepang menyebut [[angin topan laut]] tersebut sebagai [[kamikaze]] atau Angin dari Tuhan. Suatu istilah yang kelak direpresentasikan kembali pada peperangan moderen khususnya di perang Pasifik. Sebagai tindakan heroik seorang pilot Jepang dalam melakukakn bunuh diri, menabrakkan pesawatnya ke kapal-kapal perang Amerika Serikat yang tengah berlabuh di Pearl Harbour, Midway dan area Perang Dunia II lainnya.
+
Untuk mengabadikan peristiwa itu, sejarah Jepang mencatat [[angin topan laut]] tersebut sebagai [[kamikaze]] atau [[Angin dari Tuhan]] ([[divine wind]]). Suatu istilah yang kelak direpresentasikan kembali pada peperangan moderen khususnya di medan perang Pasifik. Sebagai tindakan heroik seorang pilot Jepang dalam melakukakn bunuh diri, menabrakkan pesawatnya ke kapal-kapal perang Amerika Serikat yang tengah berlabuh di Pearl Harbour, Midway, dan area Perang Dunia II lainnya.
  
 
=Sumber=
 
=Sumber=
Line 36: Line 39:
  
 
[[category:peristiwa]]
 
[[category:peristiwa]]
 +
[[category:angin topan]]
 
[[category:Perang Mongol vs Jepang]]
 
[[category:Perang Mongol vs Jepang]]
 
[[category:1274 SM]]
 
[[category:1274 SM]]
 
[[category:1281 SM]]
 
[[category:1281 SM]]

Latest revision as of 20:34, 14 August 2023

Fakta & Angka

1274
Serangan pertama, Raja Mongolia, Kubilai Khan (1215-1294) gagal. Dari 900 kapal dan 33.000 pasukan dikerahkan, sebanyak 13.000 pasukan tewas dan banyak kapal hancur.

1281
Serangan kedua, 7 tahun kemudian Kerajaan Mongolia kembali menginvasi Jepang. Kubilai Khan mengerahkan 3 kali lipat kekuatan armada kapal (dari 900 menjadi 4.400 kapal). Lebih dari 100 kali lipat jumlah pasukan dikerahkan (dari 13.000 menjadi 150.000). Namun bencana alam Topan Laut kembali berulang. Pada kegagalan kedua (dan terakhir ini) hampir seluruh kapal perang Mongolia hancur dan 100.000 pasukan tewas. Bencana tersebut memukul mundur pasukan Mongolia, sehingga Jepang bebas dari kekuasaan cucu Jengis Khan.


Latar Belakang

Beberapa bencana membawa petaka bagi satu pihak, terkadang juga menjadi berkah bagi pihak lain. Salah satu contoh klasik adalah bencana Topan Laut Jepang yang mengakibatkan kehancuran pada armada kapal Kerajaan Mongolia.

Selama abad ke 13 Kerajaan Mongolia menguasai seluruh daratan China usai yang terakhir menaklukkan Dinasti Sung di China Selatan. Kemenangan perang sepanjang 1250 dan 1279 menjadikan Raja Kubilai Khan mulai melirik wilayah seberang lautan seperti Jepang.

Untuk itu, sejak 1270 Mongolia membangun kapal-kapal perang dan pada 1280 mulai melabuhkan armadanya untuk melaut. Serangan kian dekat, seiring kemarahan Kubilai Khan karena Kerajaan Jepang menolak pakta-pakta perjanjian yang ditawarkan Kerajaan Mongolia.

Serangan pun tak terelakkan. Pada 1274 Mongolia mencoba melakukan serangan besar ke Jepang. Sebanyak 900 kapal dan 33.000 pasukan dikirim kali pertama ke medan perang laut itu. Namun akibat badai besar tersebut, amat banyak kapal Mongolia hancur dan menewaskan 13.000 pasukan.

Peristiwa

Kubilai Khan marah besar atas kekalahannya. Cucu Jengis Khan itu memulai lagi dari titik nol untuk menyiapkan serangan besar-besaran kembali. Tujuh tahun kemudian pada 1281, Mongolia kembali melancarkan serangan ke Jepang. Kali ini melibatkan sebanyak 4.400 kapal untuk mengangkut 150.000 pasukan dan pelaut.

Armada Mongolia berhasil mendarat di pulau Kyushu, menguasai wilayah Dazaifu. Sejarak 15 kilometer (9 mil) di wilayah selatan kota Fukuoka. Pasukan Mongol tidak menyadari, selain pasukan Kerajaan Jepang jauh lebih maju daripada masa-masa sebelumnya, angin topan dalam skala amat besar bertiup di sepanjang pesisir dan laut tengah menghadang mereka.

Sementara pasukan Mongolia masih berada di lepas pantai dan lautan. Akibatnya, armada Mongolia berusaha menjauh dari garis pantai Jepang yang amat berbahaya karena ombak dan angin yang ganas. Namun respon armada Mongolia nampaknya sudah terlambat.

Dampak

Nyaris seluruh kapal Mongolia tersapu badai dan ombak tinggi. Sebanyak 100.000 pasukan Mongolia tewas akibat serangan salah satu bencana alam terbesar di sepanjang pesisir Jepang tersebut. Jepang selamat dari pendudukan Kerajaan berpengaruh di benua Asia yang sering disamakan dengan kebesaran imperium Kerajaan Romawi di belahan bumi utara tersebut.

Untuk mengabadikan peristiwa itu, sejarah Jepang mencatat angin topan laut tersebut sebagai kamikaze atau Angin dari Tuhan (divine wind). Suatu istilah yang kelak direpresentasikan kembali pada peperangan moderen khususnya di medan perang Pasifik. Sebagai tindakan heroik seorang pilot Jepang dalam melakukakn bunuh diri, menabrakkan pesawatnya ke kapal-kapal perang Amerika Serikat yang tengah berlabuh di Pearl Harbour, Midway, dan area Perang Dunia II lainnya.

Sumber

McNab, Chris. 2005. The World's Worst, Historical Disasters: Chronicling the Greatest Catastrophes of All the Time. Rochester: Amber Book