Difference between revisions of "Gunung Semeru"

From Bencanapedia.ID
Jump to: navigation, search
(Letusan Besar)
(Letusan Besar)
Line 24: Line 24:
  
 
#1818: Letusan pertama Gunung Semeru yang tercatat
 
#1818: Letusan pertama Gunung Semeru yang tercatat
 
 
#1829–1878: Beberapa kali letusan dalam rentang hampir selama setengah abad
 
#1829–1878: Beberapa kali letusan dalam rentang hampir selama setengah abad
 
 
#1900-1913: Meletus secara berurutan dari tahun ke tahun hingga 1913
 
#1900-1913: Meletus secara berurutan dari tahun ke tahun hingga 1913
 
 
#1941–1950: Kembali meletus pada rentang satu dasawarsa
 
#1941–1950: Kembali meletus pada rentang satu dasawarsa
 
 
#1967-1972: Meletus berturut-turut pada 1967 hingga 1969 dan 1972 hingga 1990
 
#1967-1972: Meletus berturut-turut pada 1967 hingga 1969 dan 1972 hingga 1990
 
 
#1992-1994: Dua kali meletus pada 1992 dan 1994
 
#1992-1994: Dua kali meletus pada 1992 dan 1994
 
 
#2004–2008: Mengeluarkan awan panas beberapa kali, terbanyak pada periode 2008  
 
#2004–2008: Mengeluarkan awan panas beberapa kali, terbanyak pada periode 2008  
 
 
#2016–2020: Berkali-kali mengeluarkan lava pijar
 
#2016–2020: Berkali-kali mengeluarkan lava pijar
 
 
#2021: Sabtu 4 Desember sekira pukul 15.00 WIB, terjadi peningkatan aktivitas Gunung Berapi Semeru disertai Awan Panas Guguran. Sebenarnya para saksi mata, warga telah mendengar gemuruh dari gunung sejak Jumat 3 Desember 2021. Hingga Minggu 5 Desember tercatat 14 korban meninggal dunia, 11 orang di Kecamatan Pronojiwo dan 3 orang di Kecamatan Candipuro, kabupaten Lumajang. Korban luka sebanyak 56 orang.  
 
#2021: Sabtu 4 Desember sekira pukul 15.00 WIB, terjadi peningkatan aktivitas Gunung Berapi Semeru disertai Awan Panas Guguran. Sebenarnya para saksi mata, warga telah mendengar gemuruh dari gunung sejak Jumat 3 Desember 2021. Hingga Minggu 5 Desember tercatat 14 korban meninggal dunia, 11 orang di Kecamatan Pronojiwo dan 3 orang di Kecamatan Candipuro, kabupaten Lumajang. Korban luka sebanyak 56 orang.  
  

Revision as of 19:57, 6 December 2021

Jika Anda merasa konten halaman ini masih belum sempurna, Anda dapat berkontribusi untuk menyempurnakan dengan memperbaiki (Edit) atau memperdalam konten naskah ini. Setelah Anda anggap sempurna, silakan hapus koda template {{sempurnakan}} ini. Atau, Anda dapat mengirimkan perbaikan konten naskah ke bencanapedia@gmail.com..

Terimakasih..

Gunung Aktif Tertinggi di Pulau Jawa


Deskripsi

Semeru adalah gunung tertinggi di pulau Jawa dengan ketinggian mencapai 3.676 mdpl. Salah satu gunung aktif di Indonesia yang secara administratif berada di wilayah Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang tersebut berada pada titik koordinat 112°55'00" Bujur Timur dan 8°6'30" Lintang Selatan.

Puncak gunung yang terletak di Provinsi Jawa Timur ini bernama Mahameru. Dalam kosmologi Hindu, Semeru diartikan sebagai pusat jagat raya. Orang-orang menjulukinya sebagai gunung tempat bersemayamnya para Dewa.

Geologi

Dari segi formasi pembentukannya, Semeru bertipe strato dan memiliki memiliki kawah serta kubah lava bernama Jonggring Seloko. Kawah ini berada di sisi tenggara puncak Mahameru.

Dari sisi jenis letusan, Semeru memiliki tipe vulkanian dan strombolian. Vulkanian merupakan tipe letusan gunung berapi yang melontarkan material dari dalam magma dan juga bongkahan-bongkahan batu di sekitar kawah; sedangkan, strombolian adalah tipe letusan gunung api berenergi rendah.

Vegetasi

Letusan Besar

  1. 1818: Letusan pertama Gunung Semeru yang tercatat
  2. 1829–1878: Beberapa kali letusan dalam rentang hampir selama setengah abad
  3. 1900-1913: Meletus secara berurutan dari tahun ke tahun hingga 1913
  4. 1941–1950: Kembali meletus pada rentang satu dasawarsa
  5. 1967-1972: Meletus berturut-turut pada 1967 hingga 1969 dan 1972 hingga 1990
  6. 1992-1994: Dua kali meletus pada 1992 dan 1994
  7. 2004–2008: Mengeluarkan awan panas beberapa kali, terbanyak pada periode 2008
  8. 2016–2020: Berkali-kali mengeluarkan lava pijar
  9. 2021: Sabtu 4 Desember sekira pukul 15.00 WIB, terjadi peningkatan aktivitas Gunung Berapi Semeru disertai Awan Panas Guguran. Sebenarnya para saksi mata, warga telah mendengar gemuruh dari gunung sejak Jumat 3 Desember 2021. Hingga Minggu 5 Desember tercatat 14 korban meninggal dunia, 11 orang di Kecamatan Pronojiwo dan 3 orang di Kecamatan Candipuro, kabupaten Lumajang. Korban luka sebanyak 56 orang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan 5.205 jiwa terdampak sehingga sekitar 1.300 jiwa mengungsi.

Sejumlah ...... rumah rusak, jaringan listrik ...... putus selain ...... jembatan putus, ...... km jalan rusak. Terdapat ...... sekolah dan ...... puskesmas mengalami kerusakan.

Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari, terhitung sejak 4 Desember 2021 hingga 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.

Bupati Kabupaten Lumajang juga menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang, bersama Komandan Bataliyon Infantri 527 sebagai Wakil Komandan I, Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.

Sumber

https://bnpb.go.id/berita/-update-sebanyak-14-orang-meninggal-dunia-paska-erupsi-semeru-bupati-lumajang-tetapkan-status-tanggap-darurat