Difference between revisions of "Disaster Victim Identification"

From Bencanapedia.ID
Jump to: navigation, search
(Created page with "In that respect is no meliorate means to research Malaysia than by taking the heap. The coaches hither are identical easy to notice different in former places and these are fo...")
 
 
(20 intermediate revisions by 2 users not shown)
Line 1: Line 1:
In that respect is no meliorate means to research Malaysia than by taking the heap. The coaches hither are identical easy to notice different in former places and these are for certain very much more well-heeled. The passenger vehicle terminals are all good, so you volition decidedly make your destination in the fastest imaginable time. Nonpareil of the most telling facts almost this means of channelize is that it is one and only of the cheapest way hither in Malaya. The undergo that you are departure to fix is too unrivaled totally thanks to the prosperous coaches and their national d�cor. <br><br>While in Malaysia, deuce of the about awe-inspiring places that you sure enough must visit are KL and Penang. It would normally pick out you to a lesser extent than quint hours patch travelling with an express jitney to KL. This is really advantageous because along the way, you arrest to view so many other beautiful sites and since the buses are unremarkably real easy you wish non yet find stock at one time you get reached KL. About of the coaches that give notice require you to Kl are Aeroline and Starmart Air Asia Liner. If you are in Penang, you derriere either go for the Sungai Nibong jalopy concluding or Prangi mall, if you will to vex a bus to KL. <br><br>In Penang, you hind end besides commence buses to many other destinations because this is a too known as a hub for various heap terminals. The order unremarkably has many populate because the buses hither are surely among the about well-heeled. There are Very important person seating room in the bus, which are really well-fixed and aid to raise the tickle that comes with travel. The buses likewise take in Liquid crystal display screens for the role of entertaining you as you move. You don't regular motive to post whatever solid food because the nutrient is likewise available as you move around.<br><br>If you take get to Malaysia for a folk vacation, then your fist whole tone should be to bring forth a motorcoach to Penang and ledger single of these awing buses for travel. The buses non only if help as a means of exaltation just they are also identical entertaining peculiarly for children. Travelling in a autobus would be a lot Thomas More playfulness for you and the full house compared to hiring a secret railcar or taxi. In coaches, you give the sack as well grow to adjoin different multitude and memorize more around the finish of populate in Malaysia. You as well take to economise a whole lot of money piece traveling in a charabanc because virtually of the [https://www.academia.edu/people/search?utf8=%E2%9C%93&q=tickets tickets] are normally very sleazy.<br><br>When you adored this short article and you want to [http://Www.google.com/search?q=acquire%20details&btnI=lucky acquire details] regarding [http://ww2.semesta88.net ww2.semesta88.net] kindly pay a visit to our website.
+
{{sempurnakan}}
 +
 
 +
==Definisi==
 +
Identifikasi korban meninggal akibat bencana dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan kaidah ilmiah.
 +
 
 +
==Dasar Hukum==
 +
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, pengidentifikasian orang meninggal dalam bencana merupakan bagian tugas penyelenggaraan penanggulangan bencana.  
 +
 
 +
Seperti disebut dalam PP No. 21/2008, pasal 51 ayat 5: "Terhadap masyarakat terkena bencana yang meninggal dunia dilakukan upaya identifikasi dan pemakamannya"
 +
 
 +
==Tahapan==
 +
# [[Tempat Kejadian Peristiwa]] ([[TKP]]) sebagai tindakan awal untuk mengetahui seberapa luas [[jangkauan bencana]];
 +
# [[Post Mortem]] sebagai tindakan pemeriksaan keseluruhan untuk memperoleh dan mencatat data lengkap mengenai korban;
 +
# [[Ante Mortem]] yaitu proses pengumpulan data mengenai jenazah sebelum kematian;
 +
# [[Rekonsiliasi]] sebagai tindakan pembandingan data post mortem dengan data ante mortem;
 +
# [[Debriefing]] yaitu pengembalian korban yang sudah diidentifikasi kepada keluarganya untuk dimakamkan dan apabila korban tidak teridentifikasi maka pemakaman jenazah menjadi tanggung jawab organisasi yang memimpin [[komando DVI]].
 +
 
 +
==Struktur Organisasi DVI Indonesia==
 +
Pada 1999 Kementerian Kesehatan RI bersama dengan Kepolisian Negara RI membentuk Tim DVI Indonesia, dengan struktur: 
 +
# Tim DVI Nasional
 +
# Tim DVI Regional
 +
# Tim DVI Provinsi
 +
 
 +
Tim DVI merupakan salah satu sub klaster kesehatan saat penanganan bencana. Tim terdiri dari dokter spesialis forensik, dokter gigi, antropolog, kepolisian, fotografer, dan masyarakat.
 +
 
 +
 
 +
==Sumber==
 +
# [https://bnpb.go.id/ppid/file/PP_No._21_Th_2008.pdf Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana]
 +
# [https://www.interpol.int/content/download/589/file/18Y1344%20E%20DVI_Guide.pdf INTERPOL - Disaster Victim Identification Guide]
 +
# [https://www.bencana-kesehatan.net/index.php/berita-nasional/3724-mengenal-disaster-victim-identification-di-indonesia Mengenal Disaster Victim Identification di Indonesia]
 +
# https://bencana-kesehatan.net/images/file/Microsoft%20PowerPoint%20-%205.%20MANAGEMEN%20OF%20DECEASED%20IN%20DISASTER-%20dr.%20I.B.G.%20Surya%20Compatibility%20M.pdf]
 +
# [https://benthamopen.com/contents/pdf/TOFORSJ/TOFORSJ-2-54.pdf Mass Disaster Victim Identification: The Tsunami Experience]
 +
# [https://drive.google.com/file/d/0BwjTTfbdOW89STNTeHctck9PRUdPSDFERE1YMGlqZTFPcEI4/view?resourcekey=0-YYK536PoXDf7-J88ZHEDSw Identifikasi Korban Bencana Massal: Praktik DVI Antara Teori dan Kenyataan]
 +
# [https://drive.google.com/file/d/0BwjTTfbdOW89cEIyRmp3bE8tWHFncVlHTzVUQ1U5NEZUb09z/view?resourcekey=0-V6NjCiquqmVxiHc1Rhu9KA Forensic dentistry and disaster victim identification (DVI) in Indonesia]
 +
# [http://dvi-indonesia.polri.go.id/tentangdvi/sejarah Sejarah organisasi DVI di Indonesia]
 +
 
 +
[[category:kebijakan]]
 +
[[category:konsepsi]]
 +
[[category:tanggap darurat]]

Latest revision as of 23:08, 4 February 2022

Jika Anda merasa konten halaman ini masih belum sempurna, Anda dapat berkontribusi untuk menyempurnakan dengan memperbaiki (Edit) atau memperdalam konten naskah ini. Setelah Anda anggap sempurna, silakan hapus koda template {{sempurnakan}} ini. Atau, Anda dapat mengirimkan perbaikan konten naskah ke bencanapedia@gmail.com..

Terimakasih..

Definisi

Identifikasi korban meninggal akibat bencana dengan cara-cara yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan kaidah ilmiah.

Dasar Hukum

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, pengidentifikasian orang meninggal dalam bencana merupakan bagian tugas penyelenggaraan penanggulangan bencana.

Seperti disebut dalam PP No. 21/2008, pasal 51 ayat 5: "Terhadap masyarakat terkena bencana yang meninggal dunia dilakukan upaya identifikasi dan pemakamannya"

Tahapan

  1. Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) sebagai tindakan awal untuk mengetahui seberapa luas jangkauan bencana;
  2. Post Mortem sebagai tindakan pemeriksaan keseluruhan untuk memperoleh dan mencatat data lengkap mengenai korban;
  3. Ante Mortem yaitu proses pengumpulan data mengenai jenazah sebelum kematian;
  4. Rekonsiliasi sebagai tindakan pembandingan data post mortem dengan data ante mortem;
  5. Debriefing yaitu pengembalian korban yang sudah diidentifikasi kepada keluarganya untuk dimakamkan dan apabila korban tidak teridentifikasi maka pemakaman jenazah menjadi tanggung jawab organisasi yang memimpin komando DVI.

Struktur Organisasi DVI Indonesia

Pada 1999 Kementerian Kesehatan RI bersama dengan Kepolisian Negara RI membentuk Tim DVI Indonesia, dengan struktur:

  1. Tim DVI Nasional
  2. Tim DVI Regional
  3. Tim DVI Provinsi

Tim DVI merupakan salah satu sub klaster kesehatan saat penanganan bencana. Tim terdiri dari dokter spesialis forensik, dokter gigi, antropolog, kepolisian, fotografer, dan masyarakat.


Sumber

  1. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
  2. INTERPOL - Disaster Victim Identification Guide
  3. Mengenal Disaster Victim Identification di Indonesia
  4. https://bencana-kesehatan.net/images/file/Microsoft%20PowerPoint%20-%205.%20MANAGEMEN%20OF%20DECEASED%20IN%20DISASTER-%20dr.%20I.B.G.%20Surya%20Compatibility%20M.pdf]
  5. Mass Disaster Victim Identification: The Tsunami Experience
  6. Identifikasi Korban Bencana Massal: Praktik DVI Antara Teori dan Kenyataan
  7. Forensic dentistry and disaster victim identification (DVI) in Indonesia
  8. Sejarah organisasi DVI di Indonesia