Tsunami Selat Sunda

From Bencanapedia.ID
Revision as of 16:37, 6 November 2021 by Wahyusoe (talk | contribs) (Tsunami, Selat Sunda, Banten, Lampung, Gunung Anak Krakatau)
Jump to: navigation, search

Tsunami selat sunda terjadi pada 22 Desember 2018, berdasarkan pengamatan BMKG tsunami tidak dipicu oleh gempabumi tektonik. Tsunami selat sunda melanda pesisir pantai Banten dan Lampung pada Sabtu malam. Badan Geologi Kementrian Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mendeteksi adanya aktivitas erupsi gunung anak krakatau Lampung dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 400 m di atas puncak dan 738 m di atas permukaan laut, saat gunung anak krakatau berada pada status level II (waspada).

Tsunami Selat Sunda Dipicu Longsor Tubuh Gunung Api Anak Krakatau

Berdasarkan keterangan Badan geologi dan PVMBG pada pukul 20:56 WIB terjadi erupsi gunung anak krakatau yang memicu longsor lereng gunung anak krakatau seluas 64 Ha. Dan pada pukul 21:03 WIB tercatat di sensor seismograph BMKG di Cigeulis Pandeglang (CGJ) dan beberapa sensor di wilayah Banten serta Lampung. Namun sistem prosesing otomatis gempa BMKG tidak memproses secara otomatis karena signal getaran yang tercata bukan merupakan signal gempa bumi tektonik. Minggu (23/12) pukul 14.00 WIB BMKG memastikan bahwa pusat getaran ada di gunung anak krakatau, 115,46 BT - 6.10 LS, kedalaman 1 km, getaran tersebut setara dengan kekuatan M 3,4.

Deteksi Awal Kejadian Tsunami Selat Sunda

Tsunami selat sunda dideteksi pertama akibat kepanikan masyarakat karena terjadinya air laut pasang yang tidak normal, selanjutnya dilakukan 'Checking marigram Tide Gauge' Badan Informasi Geospasial (BIG) oleh BMKG. Dari hasil checking tersebut, terindikasi tercatat perubahan muka air laut dibeberapa wilayah seperti di Pantai Jambu, Bulakan, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang: tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian air mencapai 0,9 m, di pelabuhan Ciwandan, Kecamatan Ciwandan: tercatat pukul 21.34 WIB dengan ketinggian 0,35 m, di Kota Agung Kecamatan Kota Agung, Lampung tercatat pukul 21.35 dengan ketinggian 0,36 m, dan di Pelabuhan panjang Kec Kota Bandar Lampung: tercatat pukul 21.53 WIB dengan ketinggian 0,28 m.

Dampak Tsunami Selat Sunda

Berdasarkan update informasi BNPB pada 14 Januari 2019, keterpaparan tsunami selat sunda meliputi Kabupaten Pasawaran dan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Kabupaten Serang dan Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Tsunami selat sunda mengakibatkan 437 korban meninggal dunia, 10 orang hilang, 31.943 jiwa mengalami luka-luka, dan 16.198 penduduk yang mengungsi. Korban tsunami di Kabupaten Pesawaran adalah 1 orang meninggal dan 23 orang luka-luka. Di Kabupaten Lampung Selatan korban meninggal dunia mencapai 118 orang, 11.810 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 6.999 penduduk mengungsi. Di Kabupaten Serang tercatat 21 orang meninggal dunia, 3.306 orang luka-luka, dan 1.227 penduduk mengungsi. Sedangkan di kabupaten Pandeglang 296 orang meninggal dunia, 16.712 orang luka-luka, 3 orang hilang, dan 7.972 penduduk mengungsi.

Preferensi

https://bnpb.go.id/berita/tsunami-selat-sunda

https://www.bmkg.go.id/berita/?p=bmkg-ungkap-kronologi-tsunami-selat-sunda&tag=berita-utama&lang=ID